Rabu, 05 April 2023

UMKM dan Strategi Peningkatan Potensi Bisnis dari Pelaku Bisnis UMKM di Indonesia

 

Bicara soal bisnis, maka kita bicara soal bagaiman sebuah bisnis bisa di jalankan dengan kontinyu sehingga menghasilkan sebuah keuntungan. KOnsep berfikir inilah yang seharusnya memang menjadi satu hal seharusnya di pikirkan oleh para pelaku bisnis UMKM yang ada di Indonesia. Karena bicara soal UMKM, saat ini salah satu kunci dalam pengembangan bisnis di Indonesia adalah peran aktif UMKM.

 


UMKM memang saat ini bisa di katakan menjadi salah satu pelaku bisnis yang bisa diandalkan oleh Pemerintah dan dunia usaha. Dimana dalam perannya mendukung dan mensupport kondisi ekonomi  yang ada di Indonesia,  jelas bisa di katakan  bahwa UMKM adalah salah satu pelaku bisnis yang mampu memberikan kontribusi secara langsung bagi perkembangan ekonomi Indonesia dalam berbagai kondisi.

Seperti misalnya pada saat Indonesia sedang pandemic covid, kita bisa katakan bahwa UMKM adalah pelaku bisnis  yang pada akhirnya bisa menjadi pendorong berkembangnya pertumbuhan ekonomi  yang  ada di Indonesia. Tidak heran, jika pada akhirnya saat ini dalam kondisi yang sudah semakin membaik peran UMKM semakin  di harapkan bisa memberikan kontribusi  yang lebih bagi perkembangan ekonomi yang ada di Indonesia.

5 Hal Yang Menjadi Kendala Dalam  Pengembangan Bisnis  UMKM di Indonesia

Meskipun terlihat  penting bagi perkembangan ekonomi yang ada di Indonesia, tetapi secara langsung kita bisa katakan  bahwa ada beberapa masalah yang hingga saat  ini menjadi masalah atau kendala yang sering di hadapi oleh para pelaku bisnis UMKM yang ada di Indonesia. Dimana untuk jelasnya kita bisa katakan ada minimal 3 masalah yang menjadi kendala atau hambatan bagi para  UMKM untuk bisa berkembang di Indonesia. 


 

1.      Salah satu kendala atau masalah yang sering di hadapi pada pelaku bisnis UMKM adalah kurangnya modal bagi pengembangan bisnis UMKM.

Modal memang masih menjadi kendala dalam pengembangan bisnis UMKM yang ada di Indonesia, dimana dalam kondisi seperti itu wajar jika pada akhirnya UMKM kurang bisa berkembang sesuai dengan apa yang menjadi keinginan mereka. Dimana untuk berkembang mereka masih di hadapkan pada satu kendala yang bernama modal. Itulah kenapa, pada akhirnya tidak  banyak UMKM yang bisa berkembang dengan ketebatasan modal yang di milikinya.

2.      Masalah lain yang saat ini juga menjadi kendala bagi pengembangan UMKM di Indonesia adalah persoalan yang berkaitan dengan pengembangan bisnis dari UMKMnya.

Dimana kondisi ini akan bisa di katakan cukup menjadi persoalan karena biasanya seorang pelaku bisnis UMKM akan menjalankan bisnisnya sesuai dengan apa yang di yakininya. Tidak banyak melakukan inovasi produk karena memang dirinya kurang mampu mengembangkan produknya dengan cukup baik.

3.      Pelaku bisnis UMKM kurang bisa melakukan Inovasi Produk secara baik

Konsep inovasi produk yang di maksud adalah inovasi  yang bisa memberikan nilai jual atau added value bagi produk yang di milikinya. Sehingga kita semua tahu produk yang di miliki para UMKM masih terbatas pada produk produk yang sifatnya biasa bukan seperti produk yang khusus layaknya produk modern.

 4.      Biasanya  para UMKM sangat kurang familiar dengan yang namanya pemasaran digital.

Dengan kurangnya pemahaman dan pengetahuan menyangkut pemasaran digital wajar jika pada akhirnya mereka hanya mampu melakukan promosi dan pemasaran  secara tradisional semata.

5.      Kurang bisa memahami dan mengimplementasikan penggunaan sistem akuntansi yang baik menjadi salah satu kekurangan para pelaku bisnis UMKM.

Wajar jika pada akhirnya perkembangan bisnis yang ada pada UMKM kurang bisa berkembang menjadi lebih besar, karena masalah akuntansi sebagai dasar utama perusahaan di katakan professional saja pelaku bisnis UMKM belum banyak yang paham.

Kondisi UMKM Saat ini dan Perspektifnya Ke Masa Depan dalam Bisnis di Indonesia 

 


 

Jika kita mencoba melihat kebelakang,  dimana kita tahu bahwa kondisi ekonomi mengakibatkan penurunan  yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Maka bisa kita katakan  bahwa pada tahun 2020 – 2021berdasarkan survey yang telah di lakukan oleh Lembaga internasional seperti UNDP serta institusi LPEM UI dengan mencoba melibatkan responden  yang berasal dari  UMKM sebanyak 1.180. Dimana dari hasil tersebut bisa di jelaskan beberapa hal seperti berikut :

1.      Sebanyak 48% dari total responden mengatakan  bahwa pada tahun 2020-2021 kondisi UMKM adalah mengalami masalah kekurangan bahan baku untuk memproduksi  produknya. Itu jelas menjadi dasar kenapa  UMKM menjadi lambat dalam perkembangan bisnisnya.

2.      Sebanyak 77% dari total responden yang berasal dari UMKM mengatakan bahwa pendapatan mereka mengalami penurunan yang cukup signifikan.

3.      Sebanyak 88%  dari total responden mengatakan  bahwa dirinya mengalami masalah dalam hal yang berkaitan dengan penurunan permintaan produk.

4.      Sebanyak 97% dari total responden yang berasal dari UMKM mengalami masalah penurunan nilai asset yang di milikinya.

Berdasarkan kondisi itulah, maka pemerintah dalam rangka mendukung dan mensupport perkembangan UMKM yang ada di Indonesia terutama dari dampak negative yang terjadi akibat pandemic covid, Maka ada beberapa kebijakan yang akan di berlakukan oleh pemerintah guna mendukung perkembangan UMKM yaitu : (1) Program  Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) yang beberapa programnya memang di arahkan untuk meningkatkan pergerakan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional (2) Mencoba mengimplementasikan peraturan dengan adanya UU Cipta Kerja dengan beberapa aturan turunannya (3) Program Bangga Buatan  Indonesia ( BBI )

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh  pemerintah dan dunia usaha dalam rangka mendorong dan mensupport perkembangan bisnis yang ada di sector pelaku bisnis UMKM di Indonesia. Dimana untuk tujuan tersebut seperti program PEN misalnya. Maka ada beberapa program unggulan yang di jalankan oleh pemerintah seperti misalnya :

1.      Untuk permodalan adalah dengan memberikan bantuan melalui bidang pembiayaan KUR yang dijalankan pada masa pandemic covid tahun lalu.

2.      Program Bantuan Produktif  Usaha Mikro  untuk para pelaku bisnis UMKM  yang ada di Indonesia

3.      Program yang mendukung bidang permodalan seperti misalnya subsidi Bunga/Margin Non -KUR.

4.      Program lain yang di lakukan adalah dengan melakukan penempatan dana/ penempatan   uang negara  hingga program yang berhubungan dengan penjaminan Kredit UMKM.

5.      Program pembiayaan investasi kepada koperasi yang di lakukan melalui LPDB KUMKM.

6.      Program  yang berhubungan dengan Pajak Penghasilan Finan ( PPh) UMKM  yang di tanggung oleh Pemerintah.

7.      Serta Program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan ( BTPKLWN).

 

 

 

 

Selasa, 28 Maret 2023

MSMEs and Strategies for Increasing the Business Potential of MSME Business Actors in Indonesia

 

Talking about business, then we are talking about how a business can be run continuously so as to generate a profit. This thinking concept should indeed be something that MSME business people in Indonesia should think about. Because talking about MSMEs, currently one of the keys in business development in Indonesia is the active role of MSMEs.

 

 


MSMEs can indeed be said to be one of the business actors that can be relied upon by the Government and the business world. Where in its role of supporting and supporting the economic conditions that exist in Indonesia, it can be clearly said that MSMEs are one of the business actors who are able to contribute directly to the development of the Indonesian economy in various conditions.

For example, when Indonesia was experiencing a Covid pandemic, we could say that MSMEs are business people who can ultimately drive the development of economic growth in Indonesia. It is not surprising that in the end, currently in conditions that are getting better, the role of MSMEs is increasingly expected to be able to contribute more to economic development in Indonesia.

5 Things That Are Obstacles in MSME Business Development in Indonesia

Even though it looks important for economic development in Indonesia, we can directly say that there are several problems that until now have become problems or obstacles that are often faced by MSME business people in Indonesia. Where for clarity we can say there are at least 3 problems that become obstacles or obstacles for MSMEs to be able to develop in Indonesia.

 


1. One of the obstacles or problems that are often faced by MSME business people is the lack of capital for MSME business development.

Capital is indeed still an obstacle in the development of MSME businesses in Indonesia, where in such conditions it is only natural that in the end MSMEs are unable to develop according to what they desire. Where to develop they are still faced with one obstacle called capital. That is why, in the end, not many MSMEs can develop with the limited capital they have.

2. Another problem that is currently also an obstacle for the development of MSMEs in Indonesia is a problem related to the business development of MSMEs.

Where this condition can be said to be quite a problem because usually an MSME business actor will run his business according to what he believes. They don't do much product innovation because they are not able to develop their products well enough.

3. MSME business actors are less able to carry out Product Innovation properly

The concept of product innovation in question is innovation that can provide selling value or added value for the product it owns. So that we all know that the products owned by MSMEs are still limited to products that are ordinary in nature, not like special products like modern products.

4. Usually, MSMEs are not very familiar with digital marketing.

With a lack of understanding and knowledge regarding digital marketing, it's only natural that in the end they are only able to carry out traditional promotion and marketing.

5. Not being able to understand and implement the use of a good accounting system is one of the shortcomings of MSME business people.

Naturally, if in the end the business development in MSMEs is less able to develop into a bigger one, because accounting issues as the main basis of the company are said to be professional, not many MSME business people understand.

 

The Current Condition of MSMEs and Their Future Perspectives in Business in Indonesia

If we try to look back, where do we know that economic conditions resulted in a significant decline in economic growth in Indonesia. So we can say that in 2020 – 2021 based on a survey that has been carried out by international institutions such as UNDP and the LPEM UI institution by trying to involve 1,180 respondents from MSMEs. Where from these results can be explained several things as follows:

 


1. As many as 48% of the total respondents said that in 2020-2021 the condition of MSMEs is experiencing problems with a shortage of raw materials to produce their products. That is clearly the basis for why MSMEs are slow in developing their business.

2. As many as 77% of the total respondents from MSMEs said that their income had decreased significantly.

3. As many as 88% of the total respondents said that they experienced problems related to the decrease in product demand.

4. As many as 97% of the total respondents who came from MSMEs experienced problems with decreasing the value of their assets.

Based on these conditions, the government in order to support and support the development of MSMEs in Indonesia, especially from the negative impacts that have occurred due to the covid pandemic, then there are several policies that will be implemented by the government to support the development of MSMEs, namely: (1) National Economic Recovery Program ( PEN) where several programs are aimed at increasing movement and economic growth nationally (2) Trying to implement regulations with the Job Creation Law with several derivative regulations (3) Proud Made in Indonesia Program (BBI)

Those are some things that can be done by the government and the business world in order to encourage and support business development in the MSME business sector in Indonesia. Where for this purpose such as the PEN program for example. So there are several excellent programs run by the government, such as:

1. For capital, this is by providing assistance through the field of KUR financing which was carried out during the Covid pandemic last year.

2. Productive Assistance Program for Micro Enterprises for MSME business actors in Indonesia

3. Programs that support the capital sector, such as non-KUR interest/margin subsidies.

4. Another program that is carried out is by placing funds/placement of state money to programs related to MSME Credit guarantees.

5. The investment financing program for cooperatives is carried out through LPDB KUMKM.

6. Programs related to MSME Financial Income Tax (PPh) which are borne by the Government.

7. As well as the Cash Assistance Program for Street Vendors, Stalls and Fishermen (BTPKLWN).

 8. MSMEs and Strategies for Increasing the Business P

 

 

Perspektif Overview National Logistics Ecosystem sebuah Potensi Bisnis

  Logistik menjadi salah satu sektor bisnis yang saat ini menjadi cukup penting. Kenapa, karena tidak ada satu jenis bisnispun yang mampu di...