Selasa, 11 April 2023

Ekspor dan Teknis Pengiriman Ekspor untuk Pelaku Bisnis UMKM

Bicara ekspor adalah bicara tentang bagaimana seseorang bisa melakukan pengembangan bisnis dengan mengirimkan produknya ke luar negeri. Perspektif bisnis yang di jalankan dengan melibatkan kondisi dua negara inilah yang pada akhirnya masih menjadi salah satu kendala bagi perkembangan bisnis UMKM di Indonesia

 


Minimal ada 3 hal yang bisa kita sampaikan ketika kita bicara soal  ekspor yang terjadi di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir ini. (1) Kita bisa katakan  bahwa di bandingkan perkembangan bisnis yang ada di Indonesia, maka hingga September 2022 kondisi ekspor Indonesia meningkat sebesar 20,28 persen  di bandingkan dengan kondisi  ekspor yang terjadi di tahun  2021  (2) Sedangkan untuk perkembangan bisnis ekspor untuk sector nonmigasnya sendiri, hingga  September 2022 nilainya sudah bisa mencapai US$23,48 miliar. Naik di bandingkan dengan kondisi yang ada di September 2021 dengan tingkat kenaikan sebesar 19,26 persen (3) Pada akhirnya  nilai kumulatif ekspor yang ada di Indonesia periode Januari – September 2022 memberikan peningkatan sebesar 33,49 persen menjadi US$219,35 miliar di bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021. Dimana untuk jenis ekspornya sendiri dengan tingkat kenaikan sebesar 33,21 persen maka ekspor nonmigas Indonesia pada Januari – September 2022 US$207,19 miliar.

 Dengan melihat kondisi yang ada di atas, kita bisa katakan bahwa memang saat ini dan beberapa tahun kedepan, peran aktif pelaku bisnis UMKM akan bisa menjadi salah satu penopang atau kunci bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Tetapi  memang kondisi tersebut masih memiliki beberapa kendala yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak.

 

5 Masalah Yang Masih menjadi Kendala bagi UMKM dalam Menjalankan bisnis.

 


Dari ke-5 kekurangan atau kendala yang biasanya menjadi kunci kurang berkembangnya pelaku bisnis UMKM. Maka kita bisa bedakan ke-5 jenis masalah yang masih tetap di alami  oleh para pelaku bisnis  UMKM :

 1.   Satu hal yang banyak di keluhkan soal bisnis UMKM adalah masalah permodalan atau permodalan yang mesti di miliki oleh pelaku bisnis UMKM.  Dengan adanya masalah permodalan tadi maka sudah bisa di pastikan kondisi bisnis UMKM akan sulit untuk bisa mengembangkan diri lebih berkembang.

2.      Hal lain yang juga menjadi kendala adalah menyangkut kurangnya pengetahuan dan kemampuan dari pelaku bisnis UMKM dalam hal pengembangan bisnis yang mereka lakukan. Dimana masih kurangnya inovasi dan kreativitas yang di lakukan oleh  para pelaku bisnis UMKM menjadi salah satu sebab bisnis  yang di jalankan oleh para UMKM kurang berkembang.

3.      Hal ketiga yang juga menjadi masalah adalah masih bersifat tradisional dan konvensional model  bisnis atau inovasi yang ada pada produk produk yang mesti mereka kembangkan. Jika modelnya hanya untuk masyarakat Indonesia mungkin hal itu masih bisa di jalankan.

4.     Hal keempat yang semestinya menjadi  perhatian adalah masalah terkait kemampuan mereka dalam penggunaan konsep pemasaran digital atau masuk dalam industri  digital. Sehingga untuk pelaku bisnis UMKM yang punya kemampuan digital marketinglah yang bisa maju dan berkembang.

5.      Hal kelima dan juga menjadi salah satu masalah untuk para pelaku  bisnis UMKM adalah masalah pengelolaan masalah pembukuan atau accounting pada bisnis UMKM. Dengan format pelaporannya lancar maka perusahaan sudah bisa jadi UMKM yang berprpfesional

 Dari kelima penjelasan dan pendekatan yang bisa di lakukan  untuk 5 masalah diatas  itulah memang harus bisa di carikan solusinya, Kenapa, karena jika tidak yang terjadi adalah bahwa UMKM tidak lagi bisa di sebut  UMKM bukan sebagai solusi bagi Pemerintah dalam mendukung perkembangan bisnis dan ekonomi yang ada di  Indonesia.

 

3  Perspektif Pengembangan Bisnis UMKM dalam kapasitas Bisnis dan Perspektif Ekspor

 


Banyak  program untuk UMKM yang di kembangkan oleh Pemerintah dan juga swasta. Dimana program program  tersebut sedapat mungkin memang diarahkan untuk bisa menjadi salah satu solusi dari masalah yang terjadi pada pelaku bisnis UMKM di Indonesia .

·        Kita bisa mengatakan bahwa sebenarnya pergerakan bisnis UMKM mengalami penurunan yang disebakan karena adanya kondisi yang terjadi dalam beberapa tahun lalu yaitu masalah dan penyebaran Covid yang begitu masifnya. Sehingga berdasarkan survey yang telah di lakukan oleh UNDP dan LPEM UI yang melibatkan 1.180 responden para pelaku UMKM diperoleh hasil bahwa pada masa itu lebih dari 48% UMKM mengalami masalah bahan baku, 77% pendapatannya menurun, 88% UMKM mengalami penurunan permintaan produk, dan bahkan 97% UMKM mengalami penurunan nilai aset.

·        Dengan di berlakukannya satu Kebijakan strategis yang diterapkan Pemerintah di antaranya yaitu Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), implementasi UU Cipta Kerja dan aturan turunannya, maupun program Bangga Buatan Indonesia (BBI). Maka di harapkan perkembangan bisnis UMKM akan Kembali bergerak meningkat.

·        Salah satu program yang di kembangkan oleh Pemerintah guna meningkatkan potensi bisnis UMKM adalah seperti Program PEN. Program  itu sendiri mencakup program Dukungan UMKM, di antaranya di bidang pembiayaan KUR pada masa pandemi, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Subsidi Bunga/Margin Non-KUR, Penempatan Dana/Penempatan Uang Negara, Penjaminan Kredit UMKM, Pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB KUMKM, Pajak Penghasilan Final (PPh) UMKM Ditanggung Pemerintah, serta Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BTPKLWN).

Nah dengan semua aspek yang telah di jelaskan diatas, maka kita bisa katakan bahwa untuk mendukung perkembangan dan pergerakan yang lebih efektif dan efisien bagi para pelaku bisnis UMKM maka perlu adanya satu terobosan nyata.  Seperti satu hal yang telah di lakukan oleh  PT Pasti Global Ekspresindo dengan merek Abang Expressnya.  Perusahaan ini secara aktif memberikan dukungan secara moril dan supporting  bagi UMKM yang memang ingin menjalankan aktivitas ekspor/ pengiriman produknya ke luar negeri.

Kita bisa melihat beberapa kegiatan yang di berikan oleh Abang Express untuk mendukung perkembangan bisnis dan pengembangan market luar negeri bagi para pelaku UMKM yang ada di Indonesia.

1.      Dalam tataran persiapan ekspor maka perusahaan bekerja sama dengan asosiasi / perkumpulan/ perhimpunan dan komunitas dari para UMKM yang ada di Indonesia. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar tercipta satu mekanisme ekspor yang terbaik di  Indonesia.

2.      Dalam konteks dukungan pengelolaan ekspor, maka perusahaan bisa memberikan dukungan dalam bentuk pengurusan dokumen ekspor kepada UMKM yang memang akan dan sedang dan sudah melakukan ekspor. Sehingga dengan dukungan tersebut memudahkan bagi UMKM dalam mengirimkan ( ekspor ) produknya ke luar  negeri.

3.      Untuk dukungan secara nasional, saat ini perusahaan sudah memiliki 5 perwakilan bisnis di negara : Taiwan, Singapura, Malaysia, Hongkong dan United Arab Emirat. Sehingga dengan kondisi seperti itu akan memudahkan pengurusan ekspor jika  UMKM melakukan pengiriman ke luar negeri khususnya ke luar negeri dengan tujuan 5 negara tadi.

Rabu, 05 April 2023

UMKM dan Strategi Peningkatan Potensi Bisnis dari Pelaku Bisnis UMKM di Indonesia

 

Bicara soal bisnis, maka kita bicara soal bagaiman sebuah bisnis bisa di jalankan dengan kontinyu sehingga menghasilkan sebuah keuntungan. KOnsep berfikir inilah yang seharusnya memang menjadi satu hal seharusnya di pikirkan oleh para pelaku bisnis UMKM yang ada di Indonesia. Karena bicara soal UMKM, saat ini salah satu kunci dalam pengembangan bisnis di Indonesia adalah peran aktif UMKM.

 


UMKM memang saat ini bisa di katakan menjadi salah satu pelaku bisnis yang bisa diandalkan oleh Pemerintah dan dunia usaha. Dimana dalam perannya mendukung dan mensupport kondisi ekonomi  yang ada di Indonesia,  jelas bisa di katakan  bahwa UMKM adalah salah satu pelaku bisnis yang mampu memberikan kontribusi secara langsung bagi perkembangan ekonomi Indonesia dalam berbagai kondisi.

Seperti misalnya pada saat Indonesia sedang pandemic covid, kita bisa katakan bahwa UMKM adalah pelaku bisnis  yang pada akhirnya bisa menjadi pendorong berkembangnya pertumbuhan ekonomi  yang  ada di Indonesia. Tidak heran, jika pada akhirnya saat ini dalam kondisi yang sudah semakin membaik peran UMKM semakin  di harapkan bisa memberikan kontribusi  yang lebih bagi perkembangan ekonomi yang ada di Indonesia.

5 Hal Yang Menjadi Kendala Dalam  Pengembangan Bisnis  UMKM di Indonesia

Meskipun terlihat  penting bagi perkembangan ekonomi yang ada di Indonesia, tetapi secara langsung kita bisa katakan  bahwa ada beberapa masalah yang hingga saat  ini menjadi masalah atau kendala yang sering di hadapi oleh para pelaku bisnis UMKM yang ada di Indonesia. Dimana untuk jelasnya kita bisa katakan ada minimal 3 masalah yang menjadi kendala atau hambatan bagi para  UMKM untuk bisa berkembang di Indonesia. 


 

1.      Salah satu kendala atau masalah yang sering di hadapi pada pelaku bisnis UMKM adalah kurangnya modal bagi pengembangan bisnis UMKM.

Modal memang masih menjadi kendala dalam pengembangan bisnis UMKM yang ada di Indonesia, dimana dalam kondisi seperti itu wajar jika pada akhirnya UMKM kurang bisa berkembang sesuai dengan apa yang menjadi keinginan mereka. Dimana untuk berkembang mereka masih di hadapkan pada satu kendala yang bernama modal. Itulah kenapa, pada akhirnya tidak  banyak UMKM yang bisa berkembang dengan ketebatasan modal yang di milikinya.

2.      Masalah lain yang saat ini juga menjadi kendala bagi pengembangan UMKM di Indonesia adalah persoalan yang berkaitan dengan pengembangan bisnis dari UMKMnya.

Dimana kondisi ini akan bisa di katakan cukup menjadi persoalan karena biasanya seorang pelaku bisnis UMKM akan menjalankan bisnisnya sesuai dengan apa yang di yakininya. Tidak banyak melakukan inovasi produk karena memang dirinya kurang mampu mengembangkan produknya dengan cukup baik.

3.      Pelaku bisnis UMKM kurang bisa melakukan Inovasi Produk secara baik

Konsep inovasi produk yang di maksud adalah inovasi  yang bisa memberikan nilai jual atau added value bagi produk yang di milikinya. Sehingga kita semua tahu produk yang di miliki para UMKM masih terbatas pada produk produk yang sifatnya biasa bukan seperti produk yang khusus layaknya produk modern.

 4.      Biasanya  para UMKM sangat kurang familiar dengan yang namanya pemasaran digital.

Dengan kurangnya pemahaman dan pengetahuan menyangkut pemasaran digital wajar jika pada akhirnya mereka hanya mampu melakukan promosi dan pemasaran  secara tradisional semata.

5.      Kurang bisa memahami dan mengimplementasikan penggunaan sistem akuntansi yang baik menjadi salah satu kekurangan para pelaku bisnis UMKM.

Wajar jika pada akhirnya perkembangan bisnis yang ada pada UMKM kurang bisa berkembang menjadi lebih besar, karena masalah akuntansi sebagai dasar utama perusahaan di katakan professional saja pelaku bisnis UMKM belum banyak yang paham.

Kondisi UMKM Saat ini dan Perspektifnya Ke Masa Depan dalam Bisnis di Indonesia 

 


 

Jika kita mencoba melihat kebelakang,  dimana kita tahu bahwa kondisi ekonomi mengakibatkan penurunan  yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Maka bisa kita katakan  bahwa pada tahun 2020 – 2021berdasarkan survey yang telah di lakukan oleh Lembaga internasional seperti UNDP serta institusi LPEM UI dengan mencoba melibatkan responden  yang berasal dari  UMKM sebanyak 1.180. Dimana dari hasil tersebut bisa di jelaskan beberapa hal seperti berikut :

1.      Sebanyak 48% dari total responden mengatakan  bahwa pada tahun 2020-2021 kondisi UMKM adalah mengalami masalah kekurangan bahan baku untuk memproduksi  produknya. Itu jelas menjadi dasar kenapa  UMKM menjadi lambat dalam perkembangan bisnisnya.

2.      Sebanyak 77% dari total responden yang berasal dari UMKM mengatakan bahwa pendapatan mereka mengalami penurunan yang cukup signifikan.

3.      Sebanyak 88%  dari total responden mengatakan  bahwa dirinya mengalami masalah dalam hal yang berkaitan dengan penurunan permintaan produk.

4.      Sebanyak 97% dari total responden yang berasal dari UMKM mengalami masalah penurunan nilai asset yang di milikinya.

Berdasarkan kondisi itulah, maka pemerintah dalam rangka mendukung dan mensupport perkembangan UMKM yang ada di Indonesia terutama dari dampak negative yang terjadi akibat pandemic covid, Maka ada beberapa kebijakan yang akan di berlakukan oleh pemerintah guna mendukung perkembangan UMKM yaitu : (1) Program  Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) yang beberapa programnya memang di arahkan untuk meningkatkan pergerakan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional (2) Mencoba mengimplementasikan peraturan dengan adanya UU Cipta Kerja dengan beberapa aturan turunannya (3) Program Bangga Buatan  Indonesia ( BBI )

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh  pemerintah dan dunia usaha dalam rangka mendorong dan mensupport perkembangan bisnis yang ada di sector pelaku bisnis UMKM di Indonesia. Dimana untuk tujuan tersebut seperti program PEN misalnya. Maka ada beberapa program unggulan yang di jalankan oleh pemerintah seperti misalnya :

1.      Untuk permodalan adalah dengan memberikan bantuan melalui bidang pembiayaan KUR yang dijalankan pada masa pandemic covid tahun lalu.

2.      Program Bantuan Produktif  Usaha Mikro  untuk para pelaku bisnis UMKM  yang ada di Indonesia

3.      Program yang mendukung bidang permodalan seperti misalnya subsidi Bunga/Margin Non -KUR.

4.      Program lain yang di lakukan adalah dengan melakukan penempatan dana/ penempatan   uang negara  hingga program yang berhubungan dengan penjaminan Kredit UMKM.

5.      Program pembiayaan investasi kepada koperasi yang di lakukan melalui LPDB KUMKM.

6.      Program  yang berhubungan dengan Pajak Penghasilan Finan ( PPh) UMKM  yang di tanggung oleh Pemerintah.

7.      Serta Program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan ( BTPKLWN).

 

 

 

 

Perspektif Overview National Logistics Ecosystem sebuah Potensi Bisnis

  Logistik menjadi salah satu sektor bisnis yang saat ini menjadi cukup penting. Kenapa, karena tidak ada satu jenis bisnispun yang mampu di...