Senin, 05 Juni 2023

Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2023

 Ekspor adalah salah satu cara  untuk meningkatkan  potensi pengembangan bisnis bagi sebuah perusahaan. Tetapi bagi pemerintah, ekspor adalah salah satu cara untuk meningkatkan devisa negara. Sehingga bisa di katakan bahwa saat  ini dan kedepan, aktivitas ekspor menjadi satu hal yang penting  untuk di Kembangkan secara maksimal

 


 Melihat  perkembangan dan progress bisnis ekspor yang ada di Indonesia hingga memasuki tahun 2023. Maka kita tidak mempunyai banyak waktu hanya untuk menujukan sebuah data. Karena dari beberapa institusi kita bisa melihat perkembangan bisnis eskpor yang ada di negara Indonesia :

 ·        Point pertama yang bisa kita lihat adalah,  kinerja ekspor Indonesia Januari 2023 mencapai US$22,31 miliar. Jumlah ini mengalami penurunnan 6,36 persen dibanding ekspor Desember 2022. Namun jika kita coba bandingkan dengan hasil yang di capai pada  Januari 2022 nilai ekspor naik sebesar 16,37 persen.

 

  • Point kedua yang juga menjadi perhatian adalah sector bisnis ekspor nonmigas, yaitu pada periode Januari 2023 mencapai US$20,83 miliar. Meskipun kondisinya turun di bandingkan dengan yang terjadi di tahun Januari 2022 sebesar 6,84 persen. Namun untuk kondisi bisnisnya naik sekitar 13,97 persen jika dibanding ekspor nonmigas Januari 2022.
  • Point ke tiga Kembali terjadi penurunan pada kondisi ekspor nonmigas Januari 2023 terhadap Desember 2022. Dimana penurunan tersebut terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$379,7 juta (8,19 persen). Tetapi factor kenaikan Kembali terjadi pada logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$257,9 juta (46,54 persen).
  • Point ke empat  untuk sector bisnis yang masuk dalam hasil industri pengolahan pada periode Januari 2023 turun 0,44 persen dibanding Januari 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 3,49 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya naik 121,46 persen.
  • Point ke lima  yang juga bisa menjadi perhatian kita selaku pelaku bisnis ekspor adalah mengenai kinerja ekspor nonmigas Januari 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,25 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,95 miliar dan Jepang US$1,89 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,64 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,93 miliar dan US$1,65 miliar.
  • Point atau potensi bisnis terakhir yang bisa menjadi perhatian adalah menyangkut ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$3,07 miliar (13,75 persen), diikuti Kalimantan Timur US$2,46 miliar (11,03 persen) dan Jawa Timur US$2,00 miliar (8,96 persen).

Nilai Ekspor Indonesia pada Bulan Agustus 2022 mencapai US$ 27,91 Miliar ( Naik 9,17%)

 

 Ekspor adalah salah satu cara  untuk meningkatkan  potensi pengembangan bisnis bagi sebuah perusahaan. Tetapi bagi pemerintah, ekspor adalah salah satu cara untuk meningkatkan devisa negara. Sehingga bisa di katakan bahwa saat  ini dan kedepan, aktivitas ekspor menjadi satu hal yang penting  untuk di Kembangkan secara maksimal

 

 Melihat  perkembangan dan progress bisnis ekspor yang ada di Indonesia hingga memasuki tahun 2023. Maka kita tidak mempunyai banyak waktu hanya untuk menujukan sebuah data. Karena dari beberapa institusi kita bisa melihat perkembangan bisnisekspor yang ada di negara Indonesia :

 ·        Point pertama yang bisa kita lihat adalah,  kinerja ekspor Indonesia Januari 2023 mencapai US$22,31 miliar. Jumlah ini mengalami penurunnan 6,36 persen dibanding ekspor Desember 2022. Namun jika kita coba bandingkan dengan hasil yang di capai pada  Januari 2022 nilai ekspor naik sebesar 16,37 persen.

  • Point kedua yang juga menjadi perhatian adalah sector bisnis ekspor nonmigas, yaitu pada periode Januari 2023 mencapai US$20,83 miliar. Meskipun kondisinya turun di bandingkan dengan yang terjadi di tahun Januari 2022 sebesar 6,84 persen. Namun untuk kondisi bisnisnya naik sekitar 13,97 persen jika dibanding ekspor nonmigas Januari 2022.
  • Point ke tiga Kembali terjadi penurunan pada kondisi ekspor nonmigas Januari 2023 terhadap Desember 2022. Dimana penurunan tersebut terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$379,7 juta (8,19 persen). Tetapi factor kenaikan Kembali terjadi pada logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$257,9 juta (46,54 persen).
  • Point ke empat  untuk sector bisnis yang masuk dalam hasil industri pengolahan pada periode Januari 2023 turun 0,44 persen dibanding Januari 2022, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 3,49 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya naik 121,46 persen.
  • Point ke lima  yang juga bisa menjadi perhatian kita selaku pelaku bisnis ekspor adalah mengenai kinerja ekspor nonmigas Januari 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,25 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,95 miliar dan Jepang US$1,89 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 43,64 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,93 miliar dan US$1,65 miliar.
  • Point atau potensi bisnis terakhir yang bisa menjadi perhatian adalah menyangkut ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$3,07 miliar (13,75 persen), diikuti Kalimantan Timur US$2,46 miliar (11,03 persen) dan Jawa Timur US$2,00 miliar (8,96 persen).

 

Kamis, 01 Juni 2023

Produk Pertanian Indonesia, Semakin di Minati Konsumen Global

 Sebagai negara yang terkenal dengan negara agraris, jelas Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki beragam produk pertanian sehingga tidak salah jika pada akhirnya banyak produk pertanian Indonesia yang di minati konsumen global. 

 

 


Sejak dahulu, Indonesia selalu kaya dengan hasil dari pertanian seperti padi, kedelai, jagung, kacang tanah, ketela pohon dan ubi jalar. Selain itu, ada juga hasil dari pertanian yang disebut sebagai hasil pertanian tanaman perdagangan yaitu teh, kopi, kelapa, kina, cengkeh, tebu, karet dan yang lainnya.

Pemerintah Indonesia terhitung ambisius dalam memperhatikan sektor pertanian. Menurut pemerintah, setiap tahun harus ada perkembangan ke arah yang lebih baik agar bisa mendapatkan apa yang ditargetkan sejak awal. Pada tahun 2020, komoditas dari sektor pertanian yang ditargetkan mencapai level swasembada adalah kedelai, tahun 2024 giliran gula industri. Lalu masuk ke tahun 2026 menjadi milik daging sapi dan pada tahun 2045, Indonesia sudah menjadi lumbung pangan dunia.





Perspektif Overview National Logistics Ecosystem sebuah Potensi Bisnis

  Logistik menjadi salah satu sektor bisnis yang saat ini menjadi cukup penting. Kenapa, karena tidak ada satu jenis bisnispun yang mampu di...