Indonesia sebagai sebuah negara agraris dan salah
satu negara dengan kepulauannya yang luas, memang menguntungkan di lihat dari berbagai
segi. Sebut saja misalnya Indonesia
memiliki wilayah yang luas dan terbentang dari ujung barat hingga ujung timur.
Serta yang paling menguntungkan adalah kemampuan Indonesia menghasilkan
berbagai tanaman produksi yang saat ini
menjadi produk pertanian unggulan yang ada di dunia.
sumber : smesco |
Dilihat dari besarnya potensi bisnis ekspor yang ada di Indonesia yang berasal dari
produksi pertanian dan perkebunan di Indonesia.
Memang tidak salah jika pada akhirnya kita beranggapan bahwa memang Indonesia ke depan bisa menjadi salah satu negara eksportir
terbesar yang ada di dunia. Kondisi
tersebut bisa di lihat dari beberapa fakta berikut :
Saat ini untuk beberapa produk ekspor di bidang pertanian dan perkebunan, Indonesia sudah menjadi salah satu eksportir terbesar di dunia. Sebut saja untuk beberapa produk seperti : Kopi, Karet, Rempah- Rempah, Teh, Coklat.
2. Dari 5 jenis ekspor produk pertanian dan perkebunan tersebut, Indonesia dengan kapasitas produksinya masuk menjadi negara dengan kapasitas produksi perkebunan terbesar di dunia yaitu untuk produk Karet, Kelapa Sawit, Coklat dan Kopi. Ada sekitar 8 negara yang menjadi tujuan ekspor untuk produk-produk Indonesia sat ini diantaranya adalah : China, Jepang, Amerika Serikat, India, Malaysia, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan.
5 Produk Pertanian/Perkebunan Favorit dalam Bisnis
Ekspor Indonesia
1.
Produk Unggulan Pertanian/Perkebunan Indonesia:
Kopi
Ekspor Kopi Indonesia sepanjang periode satu semester
di tahun 2022 ( Januari – Mei 2022 ) nilainya bisa mencapai USS 394 juta. Angka ini
meningkat dalam periode yang sama dibandingkan dengan periode bulan Januari-
Mei 2021.
2. Produk
Unggulan Pertanian/Perkebunan Indonesia: Karet
Sebagai
negara penghasil karet salah satu terbesar di dunia, wajar jika banyak negara
melakukan import karet dari Indonesia. Seperti juga data negara yang menjadi tujuan ekspor Indonesia :
Amerika Serikat dengan US$2,18
miliar. Sedangkan untuk ekspor ke Jepang
sebesar US$1,03 miliar, serta untuk negara China, India dan Korea Selatan nilai
ekspornya adalah : China US$466,18 juta, India US$330,66 juta dan Korea Selatan
US$277,82 miliar.
3. Produk
Unggulan Pertanian/Perkebunan Indonesia: Rempah – Rempah
Dengan
adanya program Spice UpThe World, Indonesia akan bisa menembus angka ekspor
sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun di tahun 2024. Saat ini Indonesia
sudah masuk menjadi negara dengan urutan ke-9 terbesar di dunia sebagai
eksportir rempah rempah di dunia sekitar RpUS$1,03 miliar atau setara Rp14,6
triliun. Untuk produk terbanyaknya
sendiri untuk ekspor rempah-rempah adalah kondisinya : Produk Kecap berada diangka US$212,8 juta, Cengkeh diangka
US$176,5 juta, sementara untuk produk rempah-rempah
seperti Pala diangka US$160,4 juta, Lada diangka US$155,3 juta dan Kayu manis diangka US$151,2 juta.
4. Produk
Unggulan Pertanian/Perkebunan Indonesia: Teh
Nilai ekspor
produk Teh Indonesia sendiri di tahun 2021 sudah
mencapai US$89,16 juta atau setara dengan volume 42.653 ton. Angka ini memang
masih terus berkembang hingga memasuki
tahun 2022, dimana ekspor terbesar dari Indonesia di tujukkan ke negara Malaysia
sebesar US$11,7 juta dan total jumlah negara tujuan ekspor teh Indonesia ada 62 negara di dunia.
5. Produk
Unggulan Pertanian/Perkebunan Indonesia: Coklat
Nilai ekspor
Coklat Indonesia hingga data terakhir adalah diangka US$1,21 miliar dimana
angka tersebut jika di deskripsikan ke beberapa negara tujuan ekspor utama Indonesia adalah : Amerika Serikat dengan nilai US$216,41 juta, India dengan angka
US$152,01 juta, China dengan angka US$136,31 juta, Malaysia diangka US$132,60
juta dan Estonia dengan angka US$72,63 juta.
Kebijakan Pertama :
Pemerintah mencoba melakukan penyederhanaan system dari
aktivitas ekspor. Dimana tujuannya jelas yaitu untuk mempermudah pelaksanaan
ekspor Indonesia. Serta dukungan dari
kebijakan tersebut adalah dengan melakukan pengurangan jumlah larangan dan
pembatasan dari semua hal yang terkait
dengan ekspor Indonesia ke negara tujuan.
Pemerintah melakukan kebijakan untuk mengurangi
ekspor bahan baku yang produknya adalah produk-produk unggulan. Sehingga dengan
kebijakan tersebut dapat mengurangi ketersediaan bahan baku yang ada di dalam
negeri yang di tujukan untuk penguatan pasar ekspor dari produk tersebut. Sehingga
dengan kondisi tersebut maka produk yang bersangkutan akan semakin meningkat
jumlahnya.
Kebijakan yang di arahkan untuk meningkatkan
percepatan proses aktivitas dan aktivasi ekspor terhadap produk-produk unggulan
dan non unggulan Indonesia ke negara tujuan. Baik untuk aktivita ekspor dan impor
sekaligus, sehingga hal itu akan bisa meningkatkan performance perusahaan yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Kebijakan yang akan bisa meningkatkan percepatan
dari sebuah layanan yang berfungsi untuk tujuan ekspor dan impor. Dimana peningkatan layanan tersebut sekaligus
menjadi satu strategi dalam melakukan pengawasan kegiatan ekspor melalui satu
pengembangan divisi yang bernama NLE (National
Logistics Ecosystem).