Bagi sebuah negara, keberadaan ekspor
bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan
potensi bisnis dan ekonomi sebuah
negara. Sehingga bisa di katakan bahwa keberadaan ekspor bisa menjadi
salah peluang dan potensi dalam menambah pendapatan bagi negara dalam satu
periode waktu akuntansi.
Kondisi itulah yang membuat Indonesia
sebagai yakin bahwa perkembangan dan pengembangan aktivitas ekspor Indonesia
semakin meningkat. Hal itu bisa kita lihat dari kondisi ekspor yang salama ini telah terjadi :
2. Pendapatan
yang terjadi selama semester 1 tahun 2022 nilainya juga sudah cukup
signifikan. Dimana besarnya total ekspor
berada di angka US$141,07 miliar. Angka tersebut menunjukan adanya peningkatan
dari kondisi yang ada di tahun 2021 dengan periode yang sama sebersar 37,11%. Untuk total pendapatan ekspor non ekspor
adalah sebesar US$133,31 miliar atau sebesar 37,33% di semester I tahun 2021.
3. Dari
beberapa komoditi atau produk yang memiliki kondisi terbaik adalah seperti :
Komoditi Lemak dan Minyak Hewan sebesar US$2.538,9 juta ( naik 300,66 %),
sementara untuk komoditi lainnya naiknya dari Komoditi Non Migas untuk industry pengolahan produk naik 25,82 %, sector Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan ada kenaikan sebesar 13,19% dan terakhir ekspor hasil
Pertambangan dan lainnya yang naik
cukup tinggi yaitu 107,19 %.
4. Secara
tujuan negaranya sendiri, hingga memasuki semester I tahun 2022 adalah
urutannya (1) Negara Tiongkok sebesar US$5,09 Miliar (2) Negara India US$2,53 Miliar dan Amerika
sebesar US$2,46 Miliar dengan kontribusi yang bisa di berikan untuk negara
adalah 41,06 % (3) Ekspor ke negara
Asean dan Uni Eropa yang terdiri dari
27 negara bisa mencapai total pendapatan sebesar US$5,08 Miliar dan US$1,68
Miliar.
3 Prioritas Dukungan Pemerintah untuk
Aktivitas Ekspor bagi Indonesia
Dengan melihat dan mempertimbangan
potensi yang ada di sektor ekspor Indonesia. Maka demi tercapainya tujuan
target ekspor maka pemerintah dengan mengacu pada beberapa kebijakan yang ada
memberikan 3 hal yang dapat mempermudah aktivitas ekspor :
1. Indonesia terus meningkatkan Kerjasama dan
networking bisnis dengan beberapa mitra datang yang akan bisa meningkatkan
performance bisnis yang ada di Indonesia dalam konteks aktivitas ekspor.
2. Diantara
beberapa mitra dagang yang ada di Indonesia, maka kita bisa prioritaskan berdasarkan kondisi yang ada saat ini .
Dimana beberapa negara itu adalah : hingga semester I tahun 2022 India dengan nilai US$1,90 miliar, Amerika
Serikat US$1,69 miliar dan Fhilipina US$1,16 miliar. Untuk komoditas produknya sendiri adalah
Minyak hewani/Nabati ada sekitar US$2.538,9 juta .
3. Kedepan
ada beberapa produk tujuan ekspor yang akan terus di kembangkan oleh pemerintah
seperti misalnya : Produk Kendaraan Bermotor dan Bagiannya, kenapa karena produk
ini bisa memberikan kontribusi positif yang cukup bagus hingga mencapai angka
per Juni 2022 sebesar US$4,96 miliar.
Tidak heran dengan begitu banyaknya
hal positif yang bisa di berikan oleh aktivitas ekspor Indonesia hingga
semester I tahun 2022 kita akan bisa
melihat bahwa memang ekspor Indonesia saat ini dan kedepan akan bisa menjadi salah satu sector bisnis yang
memiliki prospek yang bagus untuk terus di kembangkan. Sehingga
bisa di katakan bahwa apapun kondisinya, yang jelas saat ini dan kedepan
Indonesia harus terus meningkatkan
ekspornya demi tercapainya peningkatan devisa
untuk negara.
Saatnya Integrasi Pelaku Ekspor/Impor
Indonesia demi Peningkatan Kualitas
Ada 5 kelompok pelaku yang terlibat
baik secara langsung ataupun tidak
dengan aktivitas ekspor dan impor Indonesia.
Dimana ke-5 kelompok tersebut memang saling terkait dan memiliki
perannya masing-masing sesuai dengan job deck yang di berikannya :
1. Kelompok
yang termasuk dalam Eksportir
Beberapa
komponen yang masuk dalam kelompok eksportir adalah seperti misalnya: Produsen-
Eksportir, ada juga Confirming house, pedagang atau pelaku bisnis ekspor
(ekspor
merchant) hingga Agen ekspor (ekspor agent) dan terakhir adalah Wisma Dagang
(trading house).
2. Kelompok
yang termasuk dalam Importir
Tidak
beda jauh dengan kelompok eksportir, untuk kelompok importir sendiri ada :
Pengusaha impor ( import merchant), kemudian ada juga approved importer (
approved traders), importir terbatas,
serta pelaku lainnya adalah Importir umum dan Sole agent importer.
3. Kelompok
yang termasuk dalam Identor
Yang
terdiri dari kelompok ini adalah Para pengguna langsung baik ekspor maupun import, kemudia ada juga para pedagangnya langsung
serta para pengusaha yang memilliki komoditi
untuk ekspor. Seperti pengusaha perkebunan, industriawan serta instansi
dari pemerintah.
4. Kelompok
yang termasuk dalam Promosi
Karena
sifatnya adalah promosi atau pendukung maka kelompok yang ada di sini adalah ;
Badan/ Biru Kantor Perwakilan dari Produsen/ Eksportir Asing di negara yang
menjadi konsumen atau importir, Badan/ Biro Kantor Perwakilan Kamar Dagang dan Industri yang ada di dalam dan
luar negeri, serta adanya Misi Perdagangan
dan pameran dagang internasional yang selalu membuat event atau kegiatan
pameran di luar negeri dan terakhir adalah Badan Pengembangan Ekspor Nasional (
BPEN ). Disamping itu masih ada kelompok
lainnya yang ada dalam fungsi promosi seperti Kantor Bank Devisa ( Dalam dan
Luar negeri), Atase Perdagangan yang ada di tiap Neraga tujuan ekspor/impor.
5. Kelompok
yang masuk pendukung Lainnya
Diantara
beberapa pendukung lainnya adalah seperti
Badan Usaha Transportasi yang mendukung kegiatan ekspor / import, Bank
Devisi milik negara, Maskapai Pelayaran dan Penerbangan, Maskapan Asuransi yang
mendukung ekspor / import serta Kantor Perwakilan dan Kedutaan yang ada di
setiap negara tujuan ekspor / import serta badan atau Lembaga yang melakukan
survey seperti Surveyor, terakhir adalah pelaku yang mengurus masalah Kepabean.